Google
 

Thursday, December 13, 2007

Latihan 5 (Teori Pembelajaran).

Pada ciri-ciri belajar tuntas, salah satunya disebutkan bahwa memperhatikan perbedaan individu, terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya. Bagaimana seharusnya guru mensikapi kondisi tersebut? (Emy Dyah Nur F/4401407055)

46 comments:

harningtyas primadani said...

belajar tuntas adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa.sebagai guru yang dalam mengajar menggunakan pendekatan mastery learning apabila menemukan siswanya mempunyai kemampuan yang berbeda2 dalam menangkap pelajaran,hendaknya guru benar2 memahami apa saja variabel2 belajar tuntas.variabel2 belajar tuntas antara lain
1)bakat siswa(guru hendaknya mengetahui bakat terbesar yang dipunyai siswa agar siswa bisa langsung diarahkan dgn tepat sehingga nantinya ada korelasi antara bakat dgn hasil belajar
2)ketekunan belajar(guru harus bisa mendorong siswanya agar mempunyai motivasi untuk belajar.misalnya saja dengan diadakanya pretest shg mau tidak mau siswa harus belajar)
3)kualitas pembelajaran(kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas penyajian,penjelasan,dan pengaturan unsur2 tgs belajar.jadi berkualitas atau tidaknya suatu pembelajaran ada di tangan guru)
4)kesempatan yang tersedia untuk belajar dalam memahami mata pelajaran,bidang studi,atau pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai dgn tingkat kesilitannya.dalam hal ini guru harus benar2 paham)

Anonymous said...

Dalam proses belajar tuntas guru harus memahami siswanya baik itu kekurangan maupn kelebihan sisa. Guru harus mampu mengembangkan kelebihan siswa sehingga kelebihan tersebut tidak tersia-siakan. Guru juga harus mampu memenej bagaimana agar kekuranan dalam diri siswa itu tidak menjadi hambatan , namun bahkan dapat dijadikan sebagai suatu tynaga pendorong kearah kemajuan. belajar tuntas adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas. Jika dalam suatu kelas guru mempunyai siswa dengan kemampuan yang berbeda2 dalam menangkap pelajaran,hendaknya guru benar2 memahami apa saja variabel2 belajar tuntas.variabel2 belajar tuntas antara lain
1)bakat siswa
2)ketekunan belajar
3)kualitas pembelajaran
4)kesempatan yang tersedia untuk belajar dalam memahami mata pelajaran,bidang studi,atau pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai dgn tingkat kesulitannya
Guru harus benar-benara mampu memahami siswa luar dan dalam

Anonymous said...

Belajar Tuntas (Mastery learning)yang merupakan proses belajar mengajar dimana bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Dimana salah satu cirinya yaitu memperhatikan perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya dalam hal ini seorang guru harus benar-benar tahu kemampuan masing-masing dari anak didiknya sehingga dalam mengajar guru tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak yang pintar, yang sedang-sedang saja, maupun anak yang kemampuannya di bawah rata-rata misalnya dengan anak yang di bawah rata-rata guru harus berusaha agar anak tersebut dapat mengikuti pelajaran sehingga nantinya tujuan ketuntasan dapat tercapai

Anonymous said...

Dalam memperhatikan perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajar,seorang guru dapat mengetahuinya dengan memberikan soal-soal pada siswanya baik berupa soal ulangan ataupun soal latihan,tentunya dengan adanya batasan waktu untuk mengerjakannya.Dengan begitu, guru dapat mengetahui seberapakah kemampuan dan kecepatan siswanya dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Setelah itu, guru menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswanya.Dari kegiatan tersebut guru dapat memahami kemampuan siswa dalam memecahkan persoalan dan dapat memilah siswa mana yang sudah memahami materi serta siswa mana yang belum.Untuk itu, dalam menyikapi hal tersebut seorang guru menyusun KBM sedemikian rupa sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan pada siswa yang kurang memahami materi, seperti diadakannya remidi atau tugas lain yang tentunya berhubungan dengan materi pembelajaran.Dengan demikian, siswa tersebut dapat mencapai ketuntasan dalam belajar dan dapat mengejar ketertinggalannya dengan teman-teman lainnya.

Anonymous said...

setiap siswa memang memiliki kecepatan belajar yang berbeda2, guru haruslah memahami kondisi ini. guru sebaiknya dapat mengenal karakter masing-masing siswanya. hal ini memang agak sulit untuk dilakukan bila jumlah siswa banyak. untuk mengatasi ha ini guru dapat mengadakan kegiatan belajar lain di luar jam sekolah, misalnya dengan mengadakan kegiatan karya ilmiah bersama dengan ini diharapkan guru mempunyai kesempatan untuk dapat lebih mengenal kaakter siswa2nya, memahami bakat dan kemampuan siswa serta varianel2 yang lain.

Anonymous said...

Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua peserta didik memperoleh hasil belajar secara maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan belajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan terhadap peserta didik yang gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan. untuk menyikapi kecepatan yang berbeda-beda guru perlu memberikan perhatian lebih pada proses belajar siswa tersebut, dan perlu diciptakan suatu keadaan yang paling mendukung siswa tersebut untuk belajar dengan baik

Anonymous said...

dalam belajar tuntas guru harus memperhatikan kemampuan dan kecepatan belajrnya. dalam hal ini guru harus mengoptimalkan semua aspek kemampuan peserta didik. selain itu penguatan juga harus diberikan agar individu yang kemampuanyya kurang dapat lebih terdorong untuk lebih giat lagi. guru harus memperhatikan perkembangan setiap siswa dan menonjolkan nilai lebih dari setiap siswa

Anonymous said...

Belajr tuntas adalah proses belajar mengajar yg bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa.Dalam ciri-ciri belajar tuntas,yaitu memperhatikan perbedaan individu dalam kemampuan dan kecepatan belajar, karena kemampuan dan kecepatan belajar siswa berbeda-bada. Untuk mengatasi hal tersebut guru bisa memberi jam tambahan kepada siswa yg kemampuan dan kecepatan belajarnya rendah,yg bisa diberikan setelah pulang sekolah atau sebelum jam masuk kelas. Bila ternyata saat evaluasi hasilnya belum mencapai standar kelulusan, maka diadakan remidi. Remidi ini adalah salah satu upaya agar tercapai ketuntasan belajar. Atau guru memberikan motivasi kpd siswa tersebut agar siswa lebih semangat untuk belajar sehingga bisa mengikuti pembelajaran dg baik.

Anonymous said...

memang agak sulit memahami kondisi individu tiap orang dengan cepat karena memang mreka berasal dari didikan awal yang berbeda, namun itu mungkin salah satu tantangan yang harus di hadapi oleh seorang guru. sebernya tujuan seorang guru memahami kondisi individu masing2 siswa adalah dengan harapan apa yang dia ajarkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. dengan mengetahui kondisi individu diharapkan guru mengetahui kelebihan dan kekurangan kekurangan peserta didik, sehingga kelebihan itu diharapkan bisa dikembangkan dan kekurangannya dapat diperbaiki.tapi memang memahami kondisi tiap individu merupakan salah satu faktor tercapainya pengajaran yang efektif

Anonymous said...

Belajar tuntas bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas. Belajar tuntas juga berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari.
Dalam penerapan belajar tuntas perlu diperhatikan kemampuan dari setiap individu karena untuk mencapai ketuntasan belajar setiap individu memiliki kecepatan yang berbeda. Untuk menyikapi hal ini, seorang guru haruslah memahami dan mengetahui kemampuan dari masing-masing siswa yang diajarnya agar pemerataan dalam ketuntasan belajar dapat tercapai. Dan guru haruslah memiliki kesabaran untuk menghadapi siswa yang agak lambat dalam penerimaan pelajaran. Upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan jam tambahan pelajaran. Tapi janganlah jam tambahan tersebut membebani siswa, karena siswa yang akan merasa terbebani juga akan sulit dalam menerima pembelajaran.

Anonymous said...

Tujuan utama belajar tuntas adalah siswa mampu untuk menguasai semua bahan yang telah diajarkan. Belajar tuntas menggunakan pendekatan kelompok dan lebih menekankan individualisme. Namun dalam kenyataannya, bakat dan kemampuan siswa itu berbeda- beda. Belum tentu siswa yang satu sebaik siswa yang lain dalam hal penguasaan materi. Hal inilah yang perlu dicermati oleh guru. Guru harus bisa memahami setiap perbedaan siswanya. Guru tidak boleh mengambil sampel tertinggi ataupun terendah di kelas. Yang perlu dilakukan adalah mengambil rata- rata di tiap kelas sehingga baik siswa yang kemampuannya lebih baik ataupun kurang bisa sama- sama menguasai materi secara bersamaan. Apabila cara ini belum berhasil, maka guru bisa memberikan semacam klinik belajar bagi siswa yang kurang tersebut. Yang perlu diingat bahwa klinik belajar disini bukan jam tambahan, melainkan kegiatan yang mempertemukan guru dengan murid untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi para siswa. Klinik belajar ini dibuat terjadwal dan kontinyu sehingga tidak hanya sekali atau dua kali siswa membicarakan masalahnya. Masalah yag dimaksud disini terutama adalah masalah penyerapan materi pelajaran yang lebih lambat dari siswa yang lain atau pun ketidakmampuan memahami beberapa konteks pelajaran. Tujuan dari kontinuitas klinik belajar ini adalah agar tercipta suatu kesinambungan antara apa yang belum kita paham, menjadi kita paham, tidak putus di tengah jalan. Atau dengan kata lain agar ada tindak lanjut penanganan masalah siswa.

Anonymous said...

untuk menyikapi kondisi tersebut guru sebaiknya selalu melakukan evaluasi agar dapat mengetahui kualitas kemampuan belajar siswanya masing-masing. evaluasi itu dapat berupa tugas harian dan ulangan-ulangan. dari hasil nilai tersebut maka akan diketahui kemampuan siswa.
kemudian dibentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang baik maupun yang masih kurang.

Anonymous said...

belajar tuntas merupakanproses belajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas/sepenuhnya oleh siswa. belajar tuntas juga merupakanstrategi pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok. dalam salah satu ciri belajar tuntas disebutkan bahwa belajar tuntas memperhatikan perbedaan individu, terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya. berarti dalam belajar tuntas telah dipahami bahwa secara nyata setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dengan demikian guru sebagai penyampai materi sekaligus juga sebagai penganalisis siswa-siswanya agar tercipta kondisi belajar yang kondusif. guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan setiap siswanya dengan mengadakan serangkaian uji coba/tes,tidak hanya dengan tes tertulis,juga bisa dilakukan dengan diskusi-diskusi atau juga dengan sharing agar guru tau sejauh mana kemampuan setiap siswanya. setelah mengetahui, guru dapat menyimpulkan, lalu mengambil tindakan seperti apa yang sebaiknya dilakukan kepada setiap siswa-siswanya. hal ini memang tidak mudah, namun dengan ketelatenan guru diharapkan tujuan bahan ajaran dapat dikuasai dengan baik tercapai.

Anonymous said...

Dalam Menghadapi siswa yang beranekaragam kemampuan berpikir dan kecepatan belajar, guru hendaknya tidak menyamaratakan kondisi siswa tersebut dengan kata lain guru tidak menganggap semua siswanya memliki kecepatan belajar yang tinggi atau sebaliknya menganggap semua siswanya kecepatan belajarnya rendah akan tetapi guru tetap meemperhatikan keadaan tersebut. Dalam belajar tuntas ini menghadapi siswa yang kecepatan belajarnya rendah guru dapat memberikan layanan bimbingan belajar diluar jam pelajaran kepada siswa tersebut serta melakukan remediasi dilakukan di luar jam pembelajaran yang telah terjadwal, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran selanjutnya. Sehingga dalam belajar tuntas Setiap siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar hingga mencapai tujuan belajar yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Siswa yang pandai dapat menyelesaikan belajarnya dengan cepat. Siswa yang kurang kemampuannya dapat menyelesaikan kegiatannya tanpa harus terganggu oleh kecepatan belajar siswa yang pandai.

Anonymous said...

Dewi Muthohharoh/4301405058
Pend. Kimia

BELAJAR TUNTAS
Tujuan dari belajar tuntas agar bahan ajar dikuasai secara tuntas. Diharapkan dengan belajar tuntas di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari.
Dalam penerapan belajar tuntas yang menggunakan strategi pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok perlu diperhatikan kemampuan dari setiap individu karena untuk mencapai ketuntasan belajar setiap individu memiliki kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu, guru harus bisa memahami dan mengetahui kemampuan dari siswa yang diajarnya agar pemerataan dalam ketuntasan belajar dapat tercapai. Selain itu, guru harus memiliki kesabaran untuk menghadapi siswa yang agak lambat dalam penerimaan pelajaran. Adapun upaya yang bisa dilakukan adalah guri memposisikan diri sebagai teman yang siap membantu siswa yang kesulitan belajar, guru bisa memberikan jam tambahan pelajaran di sekolah. Asalkan jam tambahan tersebut tidak menjadi beban buat siswa dan waktunya jangan setelah selesai sekolah karena siswa sudah kelelahan dalam belajar di sekolah sebelumnya. Selain itu siswa bisa datang ke rumah guru untuk bertanya mengenai materi yang belum paham, atau guru bisa berkunjung kerumah untuk membantu dalam belajar sebagai pendekatan guru terhadap siswa untuk memahami siswanya sehari-hari

Anonymous said...

Belajr tuntas adalah proses belajar mengajar yg bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Pada ciri-ciri belajar tuntas, salah satunya disebutkan bahwa memperhatikan perbedaan individu, terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya. Untuk mensikapi hal tersebut, guru dapat memberikan “bumbu” untuk menyesuaikan dengan kemampuan individual, yang meliputi :
1.corrective technique yaitu semacam pengajaran remedial, yang dilakukan dengan cara memberikan pengajaran terhadap tujuan yang gagal dicapai peserta didik, dengan prosedur dan metode yang berbeda dari sebelumnya. Program remedial meliputi:
Pemberian tugas
Pembelajaran ulang
Belajar mandiri
Belajar Kelompok dengan bimbingan Alumni atau tutor sebaya
dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ujian.
2.memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan (sebelum menguasai bahan secara tuntas). Akan tetapi, janganlah jam tambahan tersebut membebani siswa karena siswa yang merasa terbebani juga akan sulit dalam menerima pembelajaran.

Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka.

Anonymous said...

belajar tuntas adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa.Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu belajar dengan baik, dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari.salah satu ciri dari belajar tuntas yaitu memperhatikan perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya dalam hal ini seorang guru harus benar-benar tahu kemampuan masing-masing dari anak didiknya sehingga dalam mengajar guru tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi anak yang pintar, yang sedang-sedang saja, maupun anak yang kemampuannya di bawah rata-rata . guru harus bisa mengelola KBM dengan baik sehingga dalam belajar tuntas, tidak hanya siswa yang pintar saja yang bisa memahami materi yang diajarkan tetapi seluruh siswa.

Anonymous said...

belajar tuntas merupakan proses belajar mengajar yg bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas, artinya bahan ajar dikuasai sepenuhnya oleh siswa.
perebedaan individu marupakan hal yang wajar dan pasti ditemui dalam proses belajar mengajar ini. sikap guru dalam menghadapi persoalan ini adalah guru memperlakukan hal yang berbeda pada individu yang berbeda. misalnya, untuk anak yang kecepatan belajarnya rendah, maka diberikan perhatian yang ekstra. sebisa mungkin selalu diarahkan. tambahan peljaran juga dapat diberikan kepada siswa yang kecepatan belajarnya rendah ini untuk mngejar ketertinggalannya. namun, dengan tidak melupakan siswa yang lain.

Anonymous said...

pengertian belajar tuntas adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa.Dalam ciri-ciri belajar tuntas,yaitu memperhatikan perbedaan individu dalam kemampuan dan kecepatan belajar, karena kemampuan dan kecepatan belajar siswa berbeda-beda. Memang agak sulit untuk membedakan kemampuan setiap orang dalam hal kecepatan belajar. Namun, sebagai seorang guru kita dapat mengetahuinya dengan cara memberikan soal-soal kepada siswanya baik berupa soal ulangan ataupun soal latihan. Dengan melihat nilai hasil pekerjaannya, guru dapat mengetahui seberapakah kemampuan siswanya. Setelah itu, guru menilai dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswanya.Dari kegiatan tersebut guru dapat memahami kemampuan siswa dalam memecahkan persoalan dan dapat memilah siswa mana yang sudah memahami materi serta siswa mana yang belum.
untuk siswa yang belum memahami materi sebaiknya agar lebih diperhatikan agar tidak memngalami ketertinggalan dan guru harus bisa mengelola KBMnya dengan baik agar seluruh siswa daat paham tentang apa yang diterangkannya.

ERI KRISTIANI said...

Dengan adanya perbedaan individu, terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya, seharusnya seorang guru mampu menyikapinya secara bijak. Guru tidak boleh memperlakukan secara beda antara murid yang satu dengan murid lainnya (guru menganak emaskan murid yang pintar dan tidak memperhatikan murid yang kurang pintar) karena hal ini akan mematahkan semangat belajar anak yang kurang pintar. Seharusnya, guru memberikan perhatian yang lebih terhadap anak yang kurang pintar, misalnya dengan memberikan tambahan pelajaran, sabar dalam mengajari anak tersebut karena butuh waktu yang agak lama mengajari anak tersebut dibanding dengan anak-anak lainnya, dsb.

ERI KRISTIANI said...

NAMA : ERI KRISTIANI
NIM : 4101407009
ROMBEL : 32
EMAIL : eri_kristiani@yahoo.com

Anonymous said...

Memperlihatkan perbedaan individu,terutama dalam hal kemampuan&kecepatan belajarnya,guru dapat menyikapi kondisi ini dengan melihat hasil tes siswa didiknya,tes disini bukan hanya dengan tes tertulis,tetapi juga tes lisan.Selain itu guru dapat melihat dari bagaimana sikap siswa itu dikelas&bagaimana mereka dalam menghadapi&menanggapi pertanyaan-pertanyaan.

ika_nadhiya said...

Dalam hal ini guru sebaiknya benar-benar tahu siapa saja siswa yang pintar maupun yang kurang pintar sehingga nantinya akn mempermudah guru untuk memberikan pelajaran bagi siswa-siswanya. Tentu saja pelajaran yang diberikan nantinya akan berbeda. Dalam hal ini untuk siswa yang pandai akn diberikan pelajaran yang bisa saja ditambahi dengan pengembangan-pengembangan materi-materinya. Sedangkan bagi siswa yang kurang pandai bisa diajarkan mengenai pkok-pokok atau konsep-konsep materinya saja. Sehingga baik yang pandai maupun kurang pandai sama-sama tuntas dalam pembelajaran

Mely_niezt said...

Meliana f /4101407012
Menurut saya memang sulit untuk mengetahi karakter masing2 siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. dan itu merupakan tugas guru untuk mengenal dan mengetahui karakter masing2 siswa2nya. dan itu dapaty dilakukan oleh guru dengan cara guru dengan membagi kelompok unttuk mengadakan percobaan/praktikum,guru akan dapat mengamati siswa mana yang pandai dan tanggap dan mana siswa yang kurang pandai. untuk siswa yang kurang pandai diberikan penjelasan materi secara khusus dari guru tsb.supaya baik siswa pandai dan kurang pandai akan tuntas dalam pembelajaran.

Anonymous said...

burhanuddin dc/2102407109
dalam hal kemampuan dan kecepatan belajar yagn berbeda tersebut hendaknya seorang guru menyikapinya dengan bijak, dimana seorang guru harus dapat mengkondisikan agar dapat berlaku adil dalam hubungannya dengan siswa yang memiliki kemampuan dan kecepatan belajar dengan yang relatif rendah dalam kemampuan dan keceparan belajar tresebut.
hal ini misalnya dapat dilakukan dengan mengkondisikan agar dalam kegiatan belajar mengajar, siswa yang dalm kemampuan belajarnya tersebut kurang tidak merasa dtertinggal atau ditinggalkan dilakuakn dengan penyampaian materi yang jelas dan sekiranya dapat dengan mudah diterima sesuai kemampuan siswa tersebut, misal dengan penyampaian materi yang lebih atraktif dengan berbagai media misal komputer, proyektor, slide, dll. sehingga selain jelas, bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kece[patan belajar yang tingi dan sekiranya telah mengetahui atau menguasai materi tersebut sebelumnya, tidak merasa bosan dan mau untuk memperhatikan karena merasa tertarik.

Anonymous said...

Hesti Darmayanti/ 4301405095/ rombel 33
Belajar tuntas adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Salah satu ciri belajar tuntas adalah memperhatikan perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajar. Belajar tuntas ini merupakan strategi pembelajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok(group based approach).
Dalam mensikapi kondisi ini, apabila dalam kondisi di sekolah, guru sebaiknya memisahkan murid yang pintar-pintar dalam suatu kelas khusus, kelas imercy misalnya, disitu siswa-siswa yang pintar diberi materi pelajaran yang lebih banyak, lebih tinggi, dan bahasa pengantarnya menggunakan bahasa inggris, untuk menghasilkan keluaran yang berkualitas baik dan tinggi. Sedangkan untuk murid-murid yang mempunyai kepintaran sedang sebaiknya dicamur dengan siswa yang kepintarannya kurang, sehingga siswa-siswa yang kepintarannya kurang dapat termotivasi menjadi lebih pandai, begitu pula siswa yang kepintarannya sedang jangan sampai terpengaruh/menurun prestasinya tetapi harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Disinilah peran guru untuk memotivasi mereka agar materi yang diajarkan dapat tuntas dan prestasi mereka meningkat.
Begitu pula bila dalam kondisi di dalam kelas dalam pembelajaran suatu materi pembelajaran, guru dapat mengelompokkan siswa-siswanya, misalnya dalam penyelesaian tugas-tugas untuk menyelesaikan materi pembelajaran.
Dalam mensikapi kondisi ini, guru juga harus menyesuaikan dengan kemampuan individunya, misalnya dengan semacam pengajaran remedial yang dilakukan dengan cara bila pengajaran terhadap tujuan gagal dicapai peserta didik, memberikan tambahan waktu kepada peserta didik yang membutuhkan (sebelum menguasai bahan secara tuntas), diciptakan suatu keadaan yang paling mendukung siswa tersebut untuk belajar dengan baik

Anonymous said...

Sikap yang harus dilakukan guru adalah : guru sebaiknya tidak memaksakan kehendak. Dalam arti, guru sebaiknya tidak menuntut semua siswanya untuk dapat mencapai hasil belajar yang secara rata-rata sama dalam waktu yang sama pula. Akan tetapi, guru harus menyadari bahwa pada dasarnyaa, tidak ada anak yang lulus dan tidak lulus (gagal). Yang ada hanyalah adanya anak yang dapat tuntas belajar dalam waktu singkat dan anak yang dapat tuntas belajar dalam waktu yang relatif lebih lama. Konsekuensi dari hal ini adalah : guru harus sabar (‘ntlateni’) siswa yang “lambat” dalam pencapaian kentuntasan belajarnya. Guru harus pandai-pandai membuat program remidial yang dapat mengevaluasi kemampuan (tingkat perkembangan hasil belajar) siswa tersebut. Dengan demikian, guru dapat secara efisien dan efektif “memprercepat” kentuntasan belajarnya.

Anonymous said...

Sikap yang harus dilakukan guru adalah : guru sebaiknya tidak memaksakan kehendak. Dalam arti, guru sebaiknya tidak menuntut semua siswanya untuk dapat mencapai hasil belajar yang secara rata-rata sama dalam waktu yang sama pula. Akan tetapi, guru harus menyadari bahwa pada dasarnyaa, tidak ada anak yang lulus dan tidak lulus (gagal). Yang ada hanyalah adanya anak yang dapat tuntas belajar dalam waktu singkat dan anak yang dapat tuntas belajar dalam waktu yang relatif lebih lama. Konsekuensi dari hal ini adalah : guru harus sabar (‘ntlateni’) siswa yang “lambat” dalam pencapaian kentuntasan belajarnya. Guru harus pandai-pandai membuat program remidial yang dapat mengevaluasi kemampuan (tingkat perkembangan hasil belajar) siswa tersebut. Dengan demikian, guru dapat secara efisien dan efektif “memprercepat” kentuntasan belajarnya.

Anonymous said...

sikap guru menghadapi perbedaan individu dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya ya...
untuk menghadapi hal itu, pertama-tama guru harus tahu dulu sampai mana kecepatan siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilainya.
langkah selanjutnya adalah tindakan. disini guru harus mencari dan menerapakan suatu sistem dan strategi belajar yang mampu mengembangkan kemampuan siswa-siswanya baik itu yang memiliki kekurangan atau kelebihan.
dapat diterpkan model pembelajaran yang berkelompok, dimana siswa yang memilikki kelebihan itu merata terdapat di setiap kelompok, dan anggota kelompok yang lain adalah yang lebih rendah kemampuannya.
selanjutnya guru harus menerapkan suatu pola agar semua anggaota kelompok ikut berpartisipasi dimana pusatnya adalah pada siswa yang memiliki kelebihan tadi.
selain cara tersebut juga dapat diadakan tambahan jam pelajaran bagi siswa yang memiliki kekurangan atau lambat belajarnya.

www.nurmasiyamita.blogspot.com said...

sikap guru menghadapi perbedaan individu dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya ya...
untuk menghadapi hal itu, pertama-tama guru harus tahu dulu sampai mana kecepatan siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilainya.
langkah selanjutnya adalah tindakan. disini guru harus mencari dan menerapakan suatu sistem dan strategi belajar yang mampu mengembangkan kemampuan siswa-siswanya baik itu yang memiliki kekurangan atau kelebihan.
dapat diterpkan model pembelajaran yang berkelompok, dimana siswa yang memilikki kelebihan itu merata terdapat di setiap kelompok, dan anggota kelompok yang lain adalah yang lebih rendah kemampuannya.
selanjutnya guru harus menerapkan suatu pola agar semua anggaota kelompok ikut berpartisipasi dimana pusatnya adalah pada siswa yang memiliki kelebihan tadi.
selain cara tersebut juga dapat diadakan tambahan jam pelajaran bagi siswa yang memiliki kekurangan atau lambat belajarnya.

Anonymous said...

Metha (4301405062)
Kemampuan setiap siswa dalam menangkap materi belajar, sangat berbeda satu dengan yang lain. Begitu pula dengan kecepatan belajarnya. Untuk itu, dalam pendekatan belajar tuntas, guru harus mampu menganalisis setiap siswa dan memperlakukan siswa sesuai dengan kemampuannya. Guru juga harus mampu memberikan motivasi kepada siswa yang mempunyai kemampuan dan kecepatan belajar yang agak brbeda dengan siswa lainnya sehingga semua siswa dapat menempuh proses belajar dengan tuntas.

Anonymous said...

diah rahmawati
pend matematika 1a
4101407024
Dalam mensikapi perbedaan kemampuan siswa dalam mengkap dan memahami pelajaran seharusnya guru harus lebih bijaksana. Guru harus memberikan pujian kepada yang mempunyai kecepatan belajar tinggi agar siswa merasa jerih payahnya dihargai dan guru harus memberi semangat dan motivasi kepada siswa yang mempunyai kecepatan belajar rendah agar lebih berhasil.dengan demikian semuasiswa dpt belajar tuntas

Anonymous said...

Dalam proses pembelajaran,tentunya sebagai pendidik kita akan menemukan perbedaan individu,terutama dalam kecepatan dan kemampuan belajarnya.Cara menyikapinya adalah pertama kita harusmengetahui dan mengenal siapa saja siswa yg kemampuan belajarnya kurang,sedang atau lebih.Setelah kita mengetahuinya, kita harus menerapkan metode belajar yg cocok dan sesuai diterapkan agar materi pelajaran dpt diserap dan ditangkap dengan jelas oleh siswa baik yg kemampuan belajarnya tinggi,sedang atau rendah.Kita juga harus memberikan perhatian lebih pada siswa yg kecepatan menangkap materinya kurang agar ia tidak tertinggal dgn siswa yg lain.Selain itu,kita bisa mengarahkan pada siswa yg kemampuan belajarnya kurang agar bertanya atau membentuk belajar kelompok dengan siswa yg kemampuannya dianggap lebih pada mata pelajaran tertentu.(tickaXX_27@yahoo.co.id/pend mat 1a)

Anonymous said...

Salah satu ciri belajar tuntas adalah memperhatikan perbedaan individu,terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya.Jadi,seorang guru dalam hal ini tidak boleh memaksakan kemampuan siswanya.Akan tetapi yang harus dilakukan adalah berusaha mengasah dan mengembangkan kemampuan siswanya dengan berbagai cara.Selain itu,dalam pendekatan belajar tuntas ini tentu tidak semua siswa dapat menguasai bahan ajaran secara tuntas karena mereka mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.Oleh kerena itu `agar setiap siswa dapat mencapai tujuan dari belajar tuntas,seorang guru setidaknya harus bisa menyampaikan meteri dengan baik & jelas sehingga siswa dapat dengan mudah menerimanya.Disamping itu,siswanya sendiri juga harus berusaha agar bahan ajaran tersebut bisa dikuasai.Jika hal itu tidak bisa dilakukan ,maka seorang guru dapat memberikan tambahan pelajaran bagi siswanya yang mempunyai kemampuan kurang.

Anonymous said...

untuk menyikapi bahwa adanya perbedaan kecepatan didalam proses pembelajaran, guru seharusnya lebih dekat dengan murid-muridnya supaya mengetahui seberapa mengertinya mereka dalam menyerap apa yang telah disampaikan guru didepan kelas, dengan begitu guru akan mengetahi siswa manakah yang belum memahami konsep-konsep yang tela diajarkan. kemudian guru lebih intensif memantau murid tersebut dalam kelas, jika perlu berilah petanyaan-pertanyaan atau suruhlah dia mengerjakan soal-soal yang guru berikan didepan kelas.


Khaireni P (4201407005)
pend. Fisika

www.adam_pte.blogspot.com said...

Dalam belajar tuntas guru memperhatikan murid walaupun berbeda. jadi guru harus mengetahui kemampuan murid masing-masing sehingga guru harus memberi perhatian lebih untuk murid yang sekira masih ketinggalan. namun tetap tidak mengesampingkan murid-murid yang lain. seperti membuat kelompok belajar yang isinya dari murid yang lebih unggul dalam pelajran sampai murid yang masih tertinggal. adam untoro (5301407022)

Anonymous said...

Nama :Taufiq
Nim :5301407027
jurusan :pend Teknik Elektro
memang bbagi seorang guru untuk bisa memahami muridna satu persatu sangatlah sulit.karena keterbatasan waktu ruang dan juga pikiran.untuk mensikapi hal ini guru sebaiknya lebih aktif terhadap para siswanya.maksudnya lebih kepengenalan karakter siswanya dengga begitu makaguru akan lebih mengenal karakteristik siswanya.misalnya saja dengan cara menonjolkan salah satu kelebihan saiwanya.mungkin dengan begitu guru bisa lebih memahami karakteristik siswanya.
dalam hal ini seorang guru dituntut untuk selalu bisa mengontrol siswanya dalam suatu proses belajar mengajar.akan tetapi permasalahan disini seorang siswa juga harus bisa melakukan sesuatu yang bisa membuat dirinya dikenal oleh gurunya.oleh karena itu guru dituntut agar mampu membuat siswa bisa menunjukan sesuatu hal yang bisa membuat gurunya menghafal tiap individu

Anonymous said...

perbedaan itu menurut saya merupakan keberagaman yang memenag susah dihapus,,,
tapi perbedaan ini bs dimanfaatkan.
bg siswa yang memiliki kecepatan tinggi, bs membantu tmn2 yang krng untk bs belajar materi yang diajarkan..
jd semuanya akan saling membutuhkan..
shg pd akhirnya bs menuntaskan materi ajar scr bersamaan atau beriringan dan waktu yang dibtuhkan jg relatif berkurang dr perkiraan..
jd semua sling bantu,,
tu aja intinya,,
perbedaan kan kekayaan manusia,,dg perbedaan bs maju, tp jg bs jatuh,,
sejauh mana siswa-siswi menjalin kekompakan, tu kunci belajar tuntas yang menggunakan pendekatan kelompok...
Lathifa Ajria Farhati
2102407014

Anonymous said...

Belajar tuntas meruoakan suatu proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Menanggapi tentang adanya perbedaan individu dalam kemampuan belajar dan kecepatan belajarnya, seorang guru harus bersikap sabar dan dapat menghadapi situasi ini dengan penuh keikhlasan. Siswa yang mengalami hambatan dalam proses dan kecepatan belajar sebaiknya diberikan bimbingan lebih dari yang lain agar siswa tersebut dapat mengikuti proses belajar di kelas atau paling tidak dapat mengerti apa yang diajarkan. Seorang guru tudak boleh membeda-bedakan siswanya, seperti yang selama ini banyak terjadi. Dan yang perlu diingat perbedaan memang wajar terjadi dan sebaiknya perbedaan itulah yang dapat membuar kita maju.
( Melia Juniarti/4101407021/Pend. Matematika 1A )

Anonymous said...

menurut saya guru dalam mensikapi perbedaan individu yang mempunyai kemampuan dan ketuntasan yang berbeda-beda saya sependapat dengan para ahli yang mengatakan :
“Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai ketuntasan”. (John B. Carrol, A Model of School Learning)‏

"Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang diperlukan (berdasarkan karakteristik peserta didik) dan waktu yang tersedia (di bawah kontrol guru)" (John B.)

“Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka diajar dengan metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat kompetensi awal mereka”
Perhatian harus difokuskan pada pengajaran unit-unit terkecil, dan tes menggunakan acuan kriteria guna menentukan apakah peserta didik telah memiliki keterampilan yang dipersyaratkan pada setiap tingkatan keberhasilan belajarnya.
Tidak ada ukuran penentu 80%, yang penting bukan nilai pasti skor kelulusan, melainkan level minimal yang harus dimiliki dan diperlukan oleh peserta didik.

PROGRAM REMEDIAL
Pemberian Tugas
Pembelajaran Ulang
Belajar Mandiri
Belajar Kelompok dgn. Bimbingan Alumni
atau tutor sebaya
dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ujian.

Anonymous said...

dalam mengajarkan materi ajar guru mempunyai kewajiban yang mendasar mengenai bagaimana seorang guru menyampaikan suatu teori bahan ajar yang sesuai. dalam hal ini pembelajaran mempunyai peran penting yang tidak dapat diremehkan. hal ini dikarenakan pembelajaran memyangkut proses bahan didik pada peserta didik.
guru sebagai fasilitator dalm memyikapi kemampuan tersebut meyampaikan materi ajar haruslah sesuai dengan materi yang sering disampaikan serta mempuyai peluang untuk terus belajar dalm memahami peranya dalam memyampaikan pembelajaran dari satu materi terhadap materi yang lainya.
intinya guru mempunyai waktu untuk memahami dalam setiap proses pebelajaran yang akan mengantarkanya pada satu proses ke proses yang lainya. yang akan mengantarkan guru pada pemahaman tiap-tiap siswanya. sehingga guru tidak hanya menyampaikan materi saja melainkan dapat memntransfer ilmu dari guru terhadap siswa. sehingga siswa paham dam mengerti mengenai materi ajar yang di sampaikan oleh guru tersebut.

Anonymous said...

Untuk mengetahui siswa yang aktif dan yang tidak adalah dengan membuat suatu catatan penilaian terhadap siswa lalu dari data tersebut seorang guru dapat memberikan suatu simpulan atau penilaian terhadap siwa siswanya.Untuk siswa yang aktif guru dapat memberikan suatu materi dianggapnya pantas di pahami oleh orang tersebut.

Anonymous said...

setiap peserta didik mempunyai kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda,sebagai seorang pendidik kita harus menyadari hal tersebut. tidak bisa kita menyamaratakan kemampuan siswa. ada yang dapat menangkap materi dengan cepat, namun ada juga yang memerlukan perlakuan khusus agar siswa tersebut benar-benar paham. saat kita memaksakan siswa dengan kemampuan kecerdasan yang kurang untuk cepat mengerti materi, yang terjadi justru siswa tersebut merasa terbebani.bisa dikatakn tertekan/ stres. kita harus menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan pemahaman siswa tersebut. contohnya, jangan menyampaikan materi dengan kalimat-kalimat asing yang mungkin sulit dipahami siswa. sampaikan materi dengan kalimat dan cara yang membuat siswa mudah untuk memahami.

Anonymous said...

VISCARIA MUFTIANA
4101404541
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Arti dari belajar tuntas itu sendiri adalah proses belajar mengajar yang bertujuan agar bahan ajaran dikuasai secara tuntas, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Sehingga dalam menyikapi hal ini seorang guru harus memiliki sifat menyeluruh terhadap siswanya, dalam artian cara menyampaikan materi harus sesuai dengan variabel-variabel belajar tuntas, antara lain:
1)bakat siswa
2)ketekunan belajar
3)kualitas pembelajaran
4)kesempatan yang tersedia untuk belajar dalam memahami mata pelajaran,bidang studi,atau pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai dgn tingkat kesulitannya.
seorang guru tidak boleh membeda-bedakan antara siswa yang pandai dan biasa-biasa saja.

Arga said...

Seorang guru harus mengetahui sifat atau karakteristik masing masing siswa, sehingga dalam proses belajar mengajar akan tercapai tujuan yang diinginkan oleh guru.

Anonymous said...

Definisi dari belajar tuntas itu sendiri adalah proses belajar mengajar yang bertujuan supaya materi ajaran dikuasai secara tuntas dan menyeluruh, artinya dikuasai sepenuhnya oleh siswa.Sebagai guru yang dalam mengajar menggunakan pendekatan mastery learning apabila menemukan siswanya mempunyai kemampuan yang berbeda2 dalam menangkap pelajaran,maka hendaknya guru benar2 memahami apa saja variabel2 belajar tuntas.variabel2 belajar tuntas antara lain
1)bakat siswa(guru hendaknya mengetahui bakat terbesar yang dipunyai siswa agar siswa bisa langsung diarahkan dgn tepat sehingga nantinya ada korelasi antara bakat dgn hasil belajar
2)ketekunan belajar(guru harus bisa mendorong siswanya agar mempunyai motivasi untuk belajar.misalnya saja dengan diadakanya pretest shg mau tidak mau siswa harus belajar)
3)kualitas pembelajaran(kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas penyajian,penjelasan,dan pengaturan unsur2 tgs belajar.jadi berkualitas atau tidaknya suatu pembelajaran ada di tangan guru)
4)kesempatan yang tersedia untuk belajar dalam memahami mata pelajaran,bidang studi,atau pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai dgn tingkat kesilitannya.dalam hal ini guru harus benar2 paham)