Google
 

Wednesday, December 19, 2007

Latihan 13 (Teori Pembelajaran).

Jelaskan bagaimana cara menyusun item-item tes hasil belajar yang valid dan reliabel !

14 comments:

Anonymous said...

Soalnya koksulit banget cih pak??
Menurut saya cara menyusun item-item tes hasil belajar yang valid dan reliable ialah disusun menurut rangking siswa.lalu setiap siswa diberi buku tugas tersendiri agar mempermudah guru dalam menyusun item-item hasil tesbelajar.

Anonymous said...

Menurut saya cara menyusun item- item hasil belajar yang valis dan reliabel adalah dengan memperhatikan kemampuan siswa itu sendiri. Soal disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, dibuat rata- rata, sehingga semua bisa mengerjakan,dan memperhitungkan kondisi psikis siswa pada saat pengerjaan tes hasil belajar.

ika_nadhiya said...

Menurut saya cara menyusun item-item hasil belajar agar valid dan reliable adalah dengan memberikan latihan-latihan dan tugas-tugas secara rutin kepada siswa sehingga bisa diharapkan bisa mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya dan nantinya akan mempermudah guru dalam menyusun item-item hasil belajar secara valid dan reliable.

www.nurmasiyamita.blogspot.com said...

sebaiknya sediakan dokumen atau arsip sendiri persiswa.
dalam arsip tersebut terdapat item-item hasil tes belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, psikomotorik, dan juga afektiv.
selain itu dalam penyusunan item-item tersebut harus sesuai dengan fakta-fakta yang ada.

Anonymous said...

diah rahmawati
4101407024
pend. matematika 1a
menurut saya untuk menyusun item item hasil belajar agar valid dan relievable adalah dengan memberikan latihan latihan seperti tes tes kecil agar guru dapat mendetahui kemampuan siswa dan kemudian menyesuaikan pembelajran dengan kondoisi siswa. dan dari hasil tes ini dapat dibuat peringkat-peringkat sehingga memudahkan penilaian

Anonymous said...

menurut saya untuk menyusun item-item hasil belajar agar valid dan relievable adalah dengan memperhatikan sifat soal ujian dan metoda ujian yang disesuaikan dengan maksud-tujuan ujian, waktu ujian,
ujian dari hasil belajar dan jenis ujian.

Sifat soal-ujian dan metoda ujiannya disesuaikan dengan maksud-tujuan ujian: a. motivasi : soal sederhana sampai sulit, lisan/tulis; b. kemajuan : materi yg sudah dibahas/ditugaskan, sesuai dgn TIK; c. hasil belajar akhir : komponen, komprehensif MK, sesuai dg TIK, tulis/lisan; d. hasil belajar komprehensif : sesuai TIU, kompre- hensif-integratif, lisan/tulis.

Waktu ujian :
a. Awal semester : (1) Prerequisite test : untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal, sebagai prasyarat, dan sebagai penduga apakah cukup untuk bisa untuk mengikuti mata kuliah dengan hasil baik. (2) Pre test : untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal, untuk mengukur kemajuan belajar dengan memban- dingkan dengan hasil-hasil ujian berikutnya. Waktu cukup panjang.
b. Sepanjang masa kuliah : untuk memotivasi belajar para mhs.Waktu kl. 5 menit; materi bahan kuliah minggu sebelumnya.Mhs yang tidak “cocok” bisa undur diri.
c. Tengah semester : untuk mengetahui kemajuan belajar. Bisa untuk mengidentifikasi mhs yang perlu perhatian dan bantuan khusus.
d. Akhir semester : Untuk mengetahui hasil belajar pada akhir semester. Bisa dikombinasi dengan tugas akhir semester berupa penyusunan makalah atau tugas lain.

sifat soal ujian dalam ranah kognitif tergantung pada TIK-nya,Misalnya kalau TIKSnya “mengetahui” maka soalnya : …….. Sebutkan ….. . Kalau “mengerti” : Terangkan ….. . Kalau TIK-nya “dapat menggunakan” (application) : - diberi persoalan yg harus dipecahkan dengan menggunakan “prinsip” tertentu. Dst ……

60% soal ujian harus cukup mudah untuk bisa dijawab dengan benar oleh mahasiswa yang belajar secara biasa : C. 20% soal lebih sulit tetapi bisa dijawab oleh yang belajar lebih baik : B; 20% soal lebih sulit lagi dan hanya dapat dijawab oleh yang belajar dengan sangat baik atau yang cerdas : A. Nilai D adalah untuk yang hanya sedikit belajar (kurang serius), dan nilai F adalah untuk yang tidak belajar.

Jenis ujian/test
-Quiz (Ujian mingguan) : soalnya sederhana, bisa dari mengeta-hui, mengerti, sampai aplikasi.
-Ujian Tengah Semester : soalnya mengenai bahan yang sudah dibahas atau sedah ditugasi untuk dipelajari, bisa sederhana sampai komplek, biasanya dari tingkat aplikasi sampai evaluasi.
-Ujuan Akhir Semester : Soalnya berasal dari seluruh bahan yang dicakup oleh mata kuliah ybs. Sifat soalnya komprehansif dan integratif. Dari yang sedikit sulit sampai sangat sulit.
-Ujian komprehensif Sarjana: Soalnya berasal dari semua mata kuliah wajib. Sifat soal : komprehensif & integratif, dan dari tingkat mengetahui sampai tingkat evaluasi.
-Semua soal untuk semua jenis ujian harus memperhatikan dan sesuai dengan TIK dan TIU.

Anonymous said...

Dewi Muthohharoh
4301405058/Pend. Kimia

cara menyusun item-item tes hasil belajar yang valid dan reliabel :
- untuk menyusun evaluasi belajar yang valid diperlukan penyusunan soal tes hasil belajar disesuaikan dengan program pembelajaran. faktor- faktor yang mempengaruhi kevalildan alat evaluasi adalah faktor komprehensivitas, besarnya satuan ukuran dan bahasa yang digunakan dalam tes tersebut.
- alat evaluasi yang terdiri dari soal yang jumlahnya lebih banyak cenderung lebih reliabel dibanding dengan jumlah soalnya lebih sedikit. oleh karena itu soal tes obyektif yang jumlah soalnya 100 dibanding soalnya 25, alat evaluasi dengan jumlah 100 dibanding jumlah soal 25, koefisien reliabelitasnya cenderung lebih tinggi / lebih reliabel

Anonymous said...

KUSNADI(4301406024),BERKATA Bahwa cara manyusun itam-itam tes hasil belajar yang valid dan reliabel diantaranya sbb:
1.memberikan tes-tes ujian serta tugas belajar dan evalusi hasilnya.
2.Memperhatikan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal ujian.
3.Memberikan evaluasi belajar dengan aspek kognif,psikomotorik,afektif
4.Memberikan ujian khusus bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih dibidang akadenik.

Anonymous said...

cara manyusun itam-itam tes hasil belajar yang valid dan reliabel
dengan langkah-langkah sederhana sebagai berikut :
a. Tetapkan tujuan pembelajaran.
b. Tentukan kompetensi yang harus dimiliki dengan mencantumkan standar minimal.
c. Tentukan jenis tesnya, lisan atau tertulis.
d. Bandingkan hasil tes dengan standar.
e. Temukan titik lemah pembelajar.
f. Buat Kesimpulan.

Anonymous said...

Menurut saya,cara untuk menyusun item-item tes hasil belajar yang valid dan reliable adalah dengan cara mengumpulkan setiap hasil tes baik yang berupa ulangan harian, ujian tengah semester,ujian semester maupun bentuk-bentuk tes lainnya yang dibutuhkan ke dalam satu bendel dengan adanya pemilahan antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya.Dengan adanya proses pengumpulan hasil tes tersebut seorang siswa dapat menilai dirinya,seberapakah kemampuan ia dalam menyerap materi-materi yang telah disampaikan gurunya.Dari bentuk pengumpulan tersebut kita juga bisa melihat nilai pelajaran apa yang perlu diperbaiki sehingga tercapai apa yang kita inginkan serta dapat meningkatkan bakat kita terhadap mata pelajaran tertentu.Demikian yang dapat saya uraikan.

Anonymous said...

Cara menyusun item-item tes hasil belajar yang valid dan reliabel pada umumnya harus memenuhi syarat-syarat dalam pembuatannya diantaranya adalah syarat kesahihan (validitas), syarat keterandalan (reliabilitas) dan syarat kepraktisan. Dimana yang mempengaruhi reliabilitas yaitu jumlah soal, homogenitas, waktu untuk menyelesaikan soal,keseragaman kondisi, dan tingkat kesukaran tes. Misalnya dalam Jumlah soal (item tes) dimana alat evaluasi yang terdiri dari soal yang jumlahnya lebih banyak cenderung lebih reliabel dibanding dengan soal yang jumlahnya lebih sedikit. Oleh karena itu soal tes obyektif yang jumlah soal 100 dibanding yang jumlah soal hanya 25 , alat evaluasi yang jumlah 100 koefisien reliabilitasnya cenderung lebih tinggi ( lebih reliabel) dibandingkan soal 25.

Anonymous said...

OKTRI YULIYATI/2102407154/Pend Bhs Jawa
Menurut saya cara menyusun item item tes hasil belajar yang valid dan reliable adalah harus memenuhi syarat syarat pembuatannya antara lain,1. syarat kesahihan(validitas),upaya meningkatkan kesahihan tes hasil belajar dapat di usahakan melalui penerapan konsep konsep validitas antara lain'content'validity dilakukan melalui penyusunan soal tes hasil belajar di sesuaikan dengan program pembelajaran,tingkat kesahihan di pengaruhi faktor komprehensivitas.2.syarat keterandalan,yaitu menyangkut jumlah soal,soal yang jumlahnya lebih banyak cenderung lebih reliabel di banding soal yang jumlahnya lebih sedikit,oleh karena itu jumlah soal obyektif 100,di banding jumlah soal 25 koefisien reabilitasnya cenderunglebih tinggi.homogenitas,soal yang lebih homogen cenderung lebih reliabel di bancing soal yang heterogen maksudnya soal tersebut bertipe sejenis,berjenjang setingkat.waktu untuk menyelesaikan soal harus cukup tidak kurang da tidak lebih.keseragaman kondisi,untuk ini tiap tes perlu disusun standart administrasi pelaksanaannya .dan tingkat kesukaran tes,soal yang terlalu sulit dan terlalu mudah menimbulkan rendahnya tingkat keterandalan.,3,syarat kepraktisan artinya mudah dilaksanakan oleh siapa saja,tidak menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya.terima kasih

Anonymous said...

VISCARIA MUFTIANA
4101404541
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Menurut saya, cara menyusun test yang valid dan reliabel adalah harus memenuhi 3 syarat pokok.
yaitu: validitas (kesahihan), keterandalan(reliabilitas), dan kepraktisan.
1. syarat kesahihan(validitas),
suatu evaluasi yang memenuhi sarat kesahihan ialah bila mana evaluasi itu tepat sesuai dengan tujuan evaluasi. upaya meningkatkan kesahihan tes hasil belajar dapat di usahakan melalui penerapan konsep konsep validitas antara lain'content'validity dilakukan melalui penyusunan soal tes hasil belajar di sesuaikan dengan program pembelajaran,tingkat kesahihan di pengaruhi faktor komprehensivitas.
2. syarat keterandalan,
keterandalan dalam evaluasi belajar berada pada kesetabilan alat evaluasi dalam melaporkan hasil ukurannya. Alat ukur yang konsisten, bila memberikan laporan hasil ukur sama biarpun dari pengukuran pada situasi yang berbeda.
sarat keterasndalan dapat menyangkut jumlah soal,soal yang jumlahnya lebih banyak cenderung lebih reliabel di banding soal yang jumlahnya lebih sedikit,oleh karena itu jumlah soal obyektif 100,di banding jumlah soal 25 koefisien reabilitasnya cenderunglebih tinggi.homogenitas,soal yang lebih homogen cenderung lebih reliabel di bancing soal yang heterogen maksudnya soal tersebut bertipe sejenis,berjenjang setingkat.waktu untuk menyelesaikan soal harus cukup tidak kurang da tidak lebih.keseragaman kondisi,untuk ini tiap tes perlu disusun standart administrasi pelaksanaannya .dan tingkat kesukaran tes,soal yang terlalu sulit dan terlalu mudah menimbulkan rendahnya tingkat keterandalan.
3. Syarat kepraktisan artinya mudah dilaksanakan oleh siapa saja,tidak menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaan evaluasi belajar.

Anonymous said...

Penyusunan yang terbaik adalah dengan membiasakan siswa dengan latihan - latihan soal yang dapat memudahkan siswa dalam pengerjaan soal itu sendiri..
Dan secara otomatis soal-soal tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik..
Dan dengan hal itu diharapkan siswa dapat membantu penyusunan soal yang valid dan realibel..